FAJAR, MAKASSAR — Potensi ekspor komoditas lidi dari Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) tunjukkan perkembangan positif. Dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah di hampir seluruh kabupaten, lidi dinilai berpeluang besar menjadi salah satu andalan ekspor baru.
Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar), Arief R Pabettingi menyampaikan bahwa ekspor lidi asal daerah Mamuju ke India telah berhasil dilakukan satu kali.
Dia melihat bahwa ke depan pasar ekspor Lidi tidak hanya terbatas pada India, namun juga menjangkau negara-negara lain seperti Malaysia, China, Thailand, Taiwan, dan Vietnam.
“Lidi ini punya banyak manfaat dan merupakan produk baru yang memiliki potensi besar. Bahan bakunya sangat melimpah di Sulawesi Selatan, hampir setiap kabupaten memilikinya,” ujar Arief.
Menurutnya, lidi bisa menjadi salah satu komoditas ekspor unggulan dari Sulsel, bersanding dengan produk-produk ekspor tradisional lainnya seperti porang dan manggis.
Namun Koordinator DPP GPEI Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua ini menekankan pentingnya menjaga kualitas produk ekspor agar bisa bersaing di pasar internasional.
Arief juga menyoroti pentingnya peran Karantina Pertanian dalam memastikan kelayakan ekspor. Hal itu perlu agar kualitas komoditas yang diekspor terus terjaga.
“Perlu identifikasi dari pihak karantina agar produk ini bisa dipastikan aman dan layak ekspor. Memang, secara teknis, lidi tidak memungkinkan diidentifikasi melalui sertifikat karantina, tetapi tetap perlu dilakukan pemeriksaan untuk menghindari adanya dampak atau hama yang terbawa,” jelasnya.