Kisah Jumardi dan Alias Muin adalah gambaran nyata bagaimana petani di desa bisa naik kelas dengan akses permodalan yang tepat. Mereka memanfaatkan KUR bukan hanya untuk konsumsi, tetapi untuk produktivitas mengelola sawah lebih baik, menambah usaha baru, dan membuka peluang ekonomi di lingkungan sekitarnya.
Melalui pendampingan yang dilakukan oleh BRI dan instansi terkait, para petani ini tidak hanya mendapatkan modal, tapi juga diarahkan agar penggunaan dana tepat guna dan berkelanjutan. Program ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa inklusi keuangan di sektor pertanian bukan hanya memungkinkan, tapi juga sangat diperlukan.
“Banyak petani sebenarnya punya ide dan semangat. Tinggal diberikan sedikit dorongan lewat akses permodalan seperti KUR ini, mereka bisa berkembang jauh,” ujar salah satu petugas penyuluh pertanian di wilayah Soppeng.
Kini, baik Jumardi maupun Alias Muin terus menatap masa depan dengan optimisme. Dengan semangat mandiri, kerja keras, dan dukungan dari BRI melalui KUR, mereka telah mengubah keterbatasan menjadi kekuatan. (edo)