FAJAR, MAKASSAR — Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digulirkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus membuktikan dampak nyatanya dalam mendongkrak ekonomi pelaku usaha kecil, terutama petani di pelosok daerah. Di Kabupaten Soppeng, dua petani lokal, Jumardi dan Alias Muin, menunjukkan bagaimana KUR bukan sekadar pinjaman. Akan tetapi bisa menjadi kunci perubahan hidup yang berkelanjutan jika dimanfaatkan dengan cerdas dan penuh semangat.
Perjalanan Jumardi memanfaatkan KUR dimulai sejak tahun 2021. Saat itu, ia mengajukan pinjaman awal sebesar Rp15 juta untuk membeli bibit padi dan pupuk. Meski nilai pinjamannya tergolong kecil, namun dengan pengelolaan yang bijak, hasil panennya meningkat signifikan. Dana yang digunakan secara efektif itu terbukti membuahkan hasil yang cukup untuk membayar kembali pinjaman.
Melihat dampak positif tersebut, tahun berikutnya Jumardi kembali mengajukan KUR, kali ini sebesar Rp50 juta. Dengan visi yang lebih besar, dana tersebut ia gunakan untuk membeli mesin penggilingan padi bekas milik keluarganya. Ia melakukan perbaikan, lalu mengoperasikan mesin itu untuk menggiling hasil panennya sendiri dan juga hasil panen dari petani di sekitarnya.
Sisa dana pinjaman ia manfaatkan untuk membeli gabah kering dari petani lain, yang kemudian ia jemur dan proses menjadi beras. Kini, selain tetap mengelola lahan sawahnya, Jumardi telah menjadi pengusaha penggilingan padi skala kecil yang memberi nilai tambah tidak hanya bagi dirinya, tetapi juga bagi komunitas petani di sekitarnya.