Humas RCC, Anggiat Sinaga, menambahkan bahwa kekompakan para peserta terlihat dari momen makan bersama. Menariknya, meskipun hidangan disponsori oleh salah satu anggota RCC, Abdul Malik, semua peserta tetap membayar secara mandiri.
“Ini soal kebersamaan, bukan soal siapa yang membayar. Semua setara, tidak ada gap antara anggota maupun non-anggota. Kita kumpul karena semangat silaturahmi,” kata Anggiat.
Abdul Malik sendiri adalah Ketua Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) Sulsel. Ia dengan senang hati mensponsori tempat dan sajian Sop Konro yang menjadi favorit banyak peserta.
Ketua RCC, Jimmy Yulianto menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata silaturahmi pasca-Lebaran yang dibungkus dengan kearifan lokal.
“Kita menikmati kota, menyapa teman-teman lama dan baru, dan akhirnya duduk bersama menyantap makanan khas Sulsel. Ini RCC banget,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini bisa terus digelar, tak hanya pasca Lebaran tapi juga pada momen-momen penting lainnya.
“Silaturahmi tidak harus menunggu momen besar. Tapi hari ini adalah awal yang bagus untuk terus menjaga kehangatan antar pesepeda,” ucapnya.
Peserta lain juga tampak menikmati suasana informal yang tercipta. Beberapa dari mereka bahkan mengusulkan agar kegiatan ini dijadikan agenda rutin tahunan RCC.
Kegiatan gowes dan halal bihalal ini menjadi bukti bahwa RCC tak hanya sekadar komunitas sepeda, melainkan keluarga besar yang selalu terbuka untuk siapa saja.
Dengan penuh tawa, canda, dan peluh yang mengalir sepanjang rute, kegiatan ini menjadi momen berharga untuk mempererat persaudaraan.
