MAKASSAR, FAJAR – Koalisi aktivis Sulawesi Selatan mendorong proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) di Kota Makassar memberi dampak besar pada kesejahteraan warga, utamanya terkait ketersediaan listrik ramah lingkungan. Karena itu, investor harus diberi ruang untuk mempercepat terwujudnya proyek ini.
“Pada prinsipnya kita ingin agar proyek PSEL bisa segera terwujud. Harapannya, proyek ini memberi dampak nyata pada kesejahteraan rakyat,” ujar Direktur Laksus Muhammad Ansar, Senin (14 April 2025)
Sebelumnya kata Ansar, ia bersama koalisi aktivis sepakat mengawal jalannya proyek PSEL. Sikap para aktivis ini bukanlah bentuk antipati terhadap perubahan yang ada. Melainkan sebuah sikap konstruktif agar proyek ini bisa berjalan sesuai harapan publik.
“Kita ingin proyek PSEL benar-benar berjalan sesuai ekspektasi publik. Sebab jika terwujud, PSEL memiliki dampak sosial sangat positif di masa depan,” ujar Ansar.
Proyek PSEL sendiri telah memasuki tahap penandatanganan kerja sama pada September 2024. Selanjutnya, investor tengah merancang agar fase groundbreaking bisa segela dilakukan.
Penandatangan PSEL pada September lalu dilakukan oleh Wali Kota Danny Pomanto bersama CTO of Sus Shanghai Jiao Xuejun, serta Direktur Utama PT Sarana Utama Synergy, Stephen Yee. Penandatanganan kerja sama disaksikan Asisten Deputi Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Kantor Kementerian Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI.
Ansar menilai, setelah fase ini, proyek PSEL telah mencatat kemajuan signifikan. Ia mendorong agar segera ditempuh langkah-langkah lebih konkret untuk sampai pada progres yang menjanjikan.