“Dua pengadilan telah mengutuk klub dengan tegas, menyatakan bahwa jumlah tersebut jatuh tempo dengan jelas. Masalah kami adalah pemain tersebut masih belum menerima pembayarannya,” lanjutnya dikutip dari The Mirror.
Ia menegaskan, klub dengan lantang menyatakan bahwa mereka tidak akan melaksanakan keputusan ini. “Kami berhadapan dengan klub yang tidak menghormati kontrak kerja, tidak menghormati keputusan yang mengikatnya,” ujarnya.
Makanya, mereka memutuskan melapor ke UEFA. “Jadi tidak ada solusi lain selain melangkah ke tingkat berikutnya, yaitu menyita jumlah tersebut sebagai tindakan pencegahan dan memberi tahu UEFA. UEFA saat ini sedang meninjau aplikasi untuk musim depan. Kriteria yang harus dipenuhi klub untuk mendapatkan lisensi ini termasuk tidak memiliki tunggakan pembayaran kepada karyawan mereka, termasuk pemain. Merupakan tugas kami untuk memberi tahu UEFA tentang hal ini,” jelasnya.
UEFA bersikeras bahwa mereka akan menunggu keputusan akhir sebelum mengambil tindakan apa pun. “Kasus ini hanya terkait secara tidak langsung dengan kami dalam hal kemungkinan tunggakan pembayaran. Jika keputusan akhir diambil oleh otoritas Prancis dan mengonfirmasi bahwa memang ada tunggakan … klub kemudian harus membayar tunggakan tepat waktu atau berisiko tidak mematuhi aturan keuangan yang adil,” kata juru bicara UEFA.
PSG berpendapat bahwa ketika Mbappe absen sebelum musim 2023/2024, ada kesepakatan lisan dengannya yang memilih untuk melepaskan bonus agar bisa kembali ke tim. Dan klub telah mengecam Mbappe atas klaimnya yang terus berlanjut.
