FAJAR, TEL AVIV–Ribuan tokoh militer dan akademis Israel telah bergabung dalam petisi yang menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan pembebasan tawanan. Media Israel melaporkan pada hari Jumat.
Petisi tersebut telah ditandatangani oleh 2.000 akademisi Israel, 100 dokter militer, dan ratusan prajurit cadangan, menurut laporan oleh Radio Angkatan Darat Israel dan Saluran 12 dan 13.
Surat tersebut belum dipublikasikan secara resmi, dan masih diorganisasikan oleh para profesional yang terlibat, demikian laporan tersebut.
Radio Angkatan Darat menyebutkan bahwa sebagian besar penandatangan saat ini aktif dalam dinas cadangan, dan lebih banyak dokter diharapkan untuk menandatangani dalam beberapa hari mendatang.
Seruan ini muncul setelah petisi serupa yang ditandatangani oleh sekitar 1.000 prajurit cadangan Angkatan Udara Israel, diikuti oleh 150 perwira dari Angkatan Laut Israel dan puluhan personel dari Korps Lapis Baja, yang juga menandatangani petisi yang menyerukan gencatan senjata dan pengembalian para sandera.
Israel memperkirakan bahwa 59 sandera masih ditahan di Gaza, dengan sedikitnya 22 di antaranya masih hidup.
Mereka diharapkan akan dibebaskan dalam fase kedua gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan, yang mengharuskan Israel untuk sepenuhnya menarik pasukannya dari Gaza dan mengakhiri perang secara permanen.
Namun Israel memperbarui serangan dan melanggar perjanjian gencatan senjata Januari. Israel telah menewaskan lebih dari 50.800 warga Palestina di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 dan menghancurkan daerah kantong itu menjadi puing-puing.