Lebih lanjut, salah satu ilmuwan dunia ini memaparkan beberapa inisiatif unggulan yang telah dilakukan BPOM RI dalam mengembangkan kemitraan ABG di Indonesia. Antara lain melalui program Drug and Food Innovation Network, kolaborasi riset antara perguruan tinggi dan industri, serta penguatan peran BPOM dalam mendukung hilirisasi hasil riset menjadi produk yang bernilai ekonomi dan memenuhi standar keamanan.
Dalam sesi diskusi panel yang berlangsung interaktif, Vice President of The Sarepta Therapeutic menyampaikan apresiasi atas paparan yang disampaikan serta antusias terhadap peluang kerja sama riset dan inovasi antara Indonesia dan Amerika Serikat. Beberapa topik yang mengemuka antara lain penguatan sistem ketahanan pangan global, pengembangan vaksin dan obat baru, serta harmonisasi standar internasional dalam pengawasan produk kesehatan.
Kegiatan ini turut memperkuat posisi BPOM RI sebagai lembaga pengawas yang proaktif dalam mendorong transformasi sistem kesehatan nasional dan internasional, serta menegaskan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam menjawab tantangan global di bidang obat dan makanan.
Taruna menyampaikan bahwa pertemuan ini memiliki peran penting dalam menjembatani kolaborasi lintas negara, dan membuka pintu bagi berbagai bentuk kerja sama strategis dengan institusi di Indonesia, khususnya dalam bidang riset, pendidikan, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. (amr)