FAJAR, MAKASSAR— DL Entertainment kembali menghadirkan karya terbarunya berjudul Cyberbullying, sebuah film anak-anak yang sarat akan pesan pendidikan karakter. Film ini menjadi refleksi dari fenomena sosial yang tengah marak terjadi: perundungan di dunia digital.
Setelah sukses dengan dua film bertema keluarga, Pulang Tak Harus Rumah dan Keluar Main, Cyberbullying menjadi produksi ketiga DL Entertainment. Proses syuting dimulai pada 9 April 2025, seluruhnya dilakukan di Kota Makassar.
Kursi sutradara dipercayakan kepada Rusmin Nuryadin, sineas senior yang telah lama berkecimpung di dunia perfilman Indonesia.
“Cyberbullying bukan sekadar tontonan, tapi teman bagi anak-anak. Kami ingin mereka merasa ditemani oleh karakter dalam film ini, agar tumbuh tanpa rasa takut, penuh percaya diri, dan berbekal nilai-nilai kehidupan yang kuat,” ujar Liani Kawati, Produser Cyberbullying.
Liani menegaskan bahwa film ini bukan hanya proyek hiburan, tetapi bentuk kontribusi nyata terhadap isu sosial sekaligus upaya penguatan karakter anak-anak Indonesia di era digital.
“Film ini dibuat dengan cinta. Lebih dari sekadar teknis, kami menjunjung tinggi proses, disiplin, dan sikap. Karena bagi kami, attitude is over the skill. Banyak pemeran anak-anak di dalamnya, yang menuntut kesabaran serta kerja tim yang luar biasa,” tambahnya.
DL Entertainment juga menyampaikan komitmennya dalam mendukung program pemerintah menciptakan ruang digital yang ramah anak dan bebas dari kekerasan. Meski lahir dari Makassar, film ini diharapkan mampu bersaing dengan karya-karya nasional lainnya.
