English English Indonesian Indonesian
oleh

Wamen P2MI Dzulfikar Ahmad Tawalla Tegaskan Pemerintah Serius Urus Pekerja Migran

FAJAR, MAKASSAR-Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Dzulfikar Ahmad Tawalla menegaskan pemerintah sangat serius mengurus masyarakatnya.

Ia pun menceritakan soal modus dan motif pekerja yang dijadikan sebagai operator judi online dan scaming di luar negeri. Menurutnya, saat ini, mereka adalah korban dari pencari kerja.

“Mulanya mereka ini ditawari pekerjaan namun ternyata di belakang mereka dipaksa untuk menipu masyarakat. Ada yang melawan tapi ada juga yang terpaksa,” kata Dzulfikar Ahmad Tawalla.

Sehingga, jika melawan, maka orang-orang ini biasanya yang mendapatkan penyiksaan. “Untungnya visa tinggal di negara ASEAN itu hanya tiga bulan sehingga ini menjadi celah,” katanya.

Menurutnya, pemerintah Indonesia akan selalu mengurus rakyatnya sepanjang tercatat sebagai warga negara Indonesia meskipun berada di luar negeri.

Saat ini, pada Maret 2025, jumlah pekerja migran Indonesia (PMI) yang terdaftar di luar negeri mencapai lebih dari 5,2 juta orang.

MI adalah sebutan bagi Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan, sedang, atau telah melakukan pekerjaan dengan menerima upah di luar wilayah Republik Indonesia.

Istilah ini menggantikan sebutan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sejak diterbitkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017.

Jumlah PMI terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2023, jumlah penempatan PMI naik 37% dari tahun 2022 dan 176% dari tahun 2021.

Pada tahun 2024, jumlah PMI meningkat 8,40% dibanding tahun sebelumnya. Hong Kong menjadi negara tujuan utama penempatan PMI. Taiwan menjadi negara tujuan PMI terbanyak kedua.

News Feed