MAKASSAR, FAJAR—- Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) ke-25 yang digelar di Makassar tahun ini bukan sekadar ajang silaturahmi tahunan. Namun menjadi titik balik penguatan peran strategis para saudagar asal Sulsel di panggung nasional.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel, Satriya Majid mengatakan, pentingnya PSBM sebagai wadah sinergi, konsolidasi, dan pendataan potensi ekonomi Sulsel yang sangat besar. PSBM ini bukan hanya tentang mengenang kejayaan masa lalu para saudagar kita. Tapi ini adalah panggung aktualisasi.
“Bagaimana kita bisa mengkonsolidasikan kekuatan ekonomi, politik, dan sosial budaya Sulsel untuk mengambil peran strategis di tingkat nasional,” ujar Satriya, Selasa, 8 April.
Satriya menyoroti beragam potensi Sulsel yang selama ini belum terkelola secara maksimal. Ia menyebutkan sektor pangan seperti pertanian, peternakan, dan perikanan sebagai kekuatan utama Sulsel yang perlu dikapitalisasi dengan pendekatan industri dan teknologi. Selain itu, sektor konstruksi juga dinilai sebagai bidang strategis mengingat banyaknya SDM profesional asal Sulsel yang bekerja di proyek-proyek infrastruktur nasional.
“Kita punya lumbung pangan nasional di Luwu Raya, kita punya kawasan pertambangan di Bone dan Sinjai, pelabuhan di Makassar, industri perikanan di Selayar dan Takalar. Tapi semua itu masih terpisah-pisah. PSBM ini adalah tempat untuk menyatukan semua potensi itu dalam satu peta kekuatan ekonomi Sulsel,” ungkapnya.
PSBM tahun ini juga menjadi ajang dorongan moral dan strategis agar para saudagar dan pejabat asal Sulsel lebih berani tampil dan bersuara di level nasional. Satriya menegaskan bahwa peran saudagar Bugis-Makassar tak hanya terbatas pada sektor swasta, tetapi juga harus diperkuat dalam jalur kebijakan publik dan politik nasional.