Dari sisi pemerintah, lanjutnya, berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penerimaan pajak dari transaksi ekonomi selama event seperti PPN, retribusi parkir, dll.
“Intinya efek ini dirasakan secara berantai, sehingga berdampak pada berbagai sektor ekonomi,” jelasnya.
Meski demikian, untuk memaksimalkan peluang ekonomi di masa mendatang di event serupa, Muttalib memberikan beberapa saran ke Pemkot Parepare. Antara lain; memaksimalkan infrastruktur untuk kenyamanan pengunjung yang datang di Parepare seperti memperbaiki akses transportasi baik jalan, parkir maupun angkutan umum.
Selain itu, menyediakan fasilitas pendukung semisal toilet umum, tempat sampah termasuk WiFi di sarana publik, agar orang yang berkunjung bisa lebih nyaman dan betah.
Kemudian, lanjutnya, melakukan kolaborasi dengan pelaku usaha. Melakukan pelatihan kepada pelaku UMKM untuk menyediakan layanan berkualitas misalnya paket wisata dan makanan cepat saji. Membentuk zona ekonomi khusus di sekitar stadion baik untuk food court maupun pasar merchandise.
“Membuat peta digital lokasi strategis seperti lokasi hotel, kuliner, destinasi wisata. Ini untuk memudahkan pengunjung untuk mengakses tempat-tempat yang dibutuhkan,” tambahnya.
Terpenting juga, kata dia, mempermudah perizinan bagi pedagang temporer, membentuk tim khusus koordinasi event baik keamanan, kesehatan, maupun kebersihan. Serta, membuat protokol respons cepat untuk antisipasi masalah seperti macet, sampah dan kerumunan.
“Dengan persiapan terstruktur, pemkot dapat mengubah event olahraga menjadi momentum penggerak ekonomi berkelanjutan, sekaligus membangun reputasi Parepare sebagai kota tuan rumah yang kompeten,” tegasnya.