English English Indonesian Indonesian
oleh

Pergilah Keruh, Datanglah Jernih: Kisah Anak Mandar

Oleh: Ipa Bahya
Alumni Mahasiswa UGM

Buku cerita anak “Passungoq Patoq, Pettamoa Randang: Pergilah Keruh, Datanglah Jernih” mengandung makna yang lebih dalam dari sekadar cerita anak-anak di tepian Sungai Mandar. Ia menjadi cerminan bagaimana lingkungan bukan sekadar latar belakang kehidupan, tetapi juga bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya, kesejahteraan, dan keberlanjutan suatu komunitas.

Lingkungan Sebagai Ruang Hidup dan Identitas Budaya

Dalam kehidupan masyarakat Desa Lawarang, sungai bukan hanya sumber air, melainkan juga tempat bermain, mencari nafkah, dan berkumpul. Sungai adalah bagian dari jati diri mereka, mengalir bersama sejarah dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Namun, ketika sampah mulai mencemari air, bukan hanya kualitas lingkungan yang menurun—tetapi juga hilangnya ruang sosial dan budaya yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat.

Melalui buku ini, pembaca diajak untuk memahami bahwa menjaga kebersihan sungai bukan hanya tentang melestarikan alam, tetapi juga mempertahankan warisan budaya yang tak ternilai. Air yang jernih mencerminkan keharmonisan antara manusia dan lingkungannya, sementara air yang keruh menjadi simbol dari ketidakseimbangan dan kelalaian manusia terhadap alam.

Sampah dan Perubahan Ekologis
Sampah yang mencemari sungai membawa dampak ekologis yang lebih luas daripada yang terlihat secara kasat mata. Buku ini menggambarkan bagaimana ekosistem sungai mulai terganggu—ikan-ikan berkurang, tumbuhan air layu, dan burung-burung yang biasanya mencari makan di sekitar sungai mulai menghilang. Ketidakseimbangan ini menunjukkan bahwa sampah bukan sekadar benda mati yang dibuang, tetapi juga agen perubahan yang dapat merusak keseimbangan alam.
Cerita dalam buku ini mengajarkan kepada anak-anak bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Saat seseorang membuang plastik ke sungai, benda itu tidak menghilang begitu saja—ia tetap ada, mencemari air, membahayakan makhluk hidup, dan akhirnya kembali kepada manusia dalam bentuk pencemaran yang mengancam kesehatan dan kehidupan.

News Feed