FAJAR, MAKASSAR — Ketua Umum (Ketum) Kadin Sulsel Andi Iwan Darmawan Aras berikan pandangan dampak hari pertama kerja usai libur panjang terhadap dunia usaha. Menurutnya, transisi ini memengaruhi ritme perdagangan dan menuntut kesiapan pelaku usaha dalam menjaga stabilitas operasional.
Menurut Wakil Ketua Komisi V DPR RI ini, hari terakhir libur biasanya menjadi momen puncak belanja masyarakat, terutama di sektor ritel, kuliner, dan transportasi. Namun, begitu memasuki hari pertama kerja, terjadi pergeseran fokus dari konsumsi ke produktivitas, yang juga menuntut kesiapan pelaku usaha dalam mengelola operasional dan stok barang.
“Libur panjang memang memberikan peningkatan pada konsumsi domestik, tapi tantangannya ada pada fase setelah libur. Banyak pelaku usaha harus bersiap dari jauh-jauh hari untuk menghindari kekosongan stok, keterlambatan distribusi, maupun penyesuaian operasional,” ujar Ketua Gerindra Sulsel ini.
Bendahara Umum DPN HKTI ini juga menambahkan bahwa sektor-sektor seperti logistik, perdagangan besar, dan manufaktur membutuhkan waktu untuk menormalkan kembali aktivitasnya setelah masa libur. Karena itu, perencanaan bisnis yang matang dan adaptif sangat diperlukan untuk menjaga kelancaran usaha.
Kadin Sulsel, kata Andi Iwan, terus mendorong pelaku usaha agar lebih responsif terhadap pola konsumsi masyarakat yang berubah selama dan setelah liburan. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan dunia usaha dalam mengantisipasi lonjakan atau penurunan aktivitas ekonomi akibat pola libur nasional.