English English Indonesian Indonesian
oleh

Kesaksian Paramedis Gaza yang Lolos dari Pembantaian 15 Petugas Medis

Militer mengatakan bahwa tentara yang melepaskan tembakan telah menewaskan sejumlah militan Hamas dan Jihad Islam yang bepergian dengan kendaraan yang ditandai dengan tanda Bulan Sabit Merah Palestina.

Bulan Sabit Merah Palestina menggambarkan Abed sebagai “satu-satunya yang selamat” dari insiden tersebut, sementara nasib paramedis yang hilang masih belum jelas.

Abed mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya menerima panggilan untuk keluar membantu orang-orang yang terluka sekitar dini hari setelah serangan udara di daerah Al-Hashasheen di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

“Kami langsung bergerak, saya dan dua rekan lainnya. Begitu kami tiba di sana, kami diserang dan mereka menahan kami,” katanya kepada Reuters melalui telepon dari rumahnya di Khan Younis, merujuk pada penembakan oleh tentara Israel.

Setelah ditahan, ia mengatakan bahwa ia kehilangan jejak kedua rekannya.

Saat ia berdiri di dekat tentara, ia mengatakan bahwa ia melihat kendaraan darurat lainnya mendekati posisi tentara Israel.

“Saya dapat melihat kendaraan Darurat Sipil. Para tentara mulai menembaki kendaraan-kendaraan itu, mereka melepaskan tembakan dengan keras,” katanya.

“Saat itu gelap dan saya tidak dapat melihat apa yang terjadi pada orang-orang di sana, tetapi mereka (tentara) melepaskan tembakan keras. Mereka meminta saya untuk menunduk dan mereka melepaskan tembakan keras. Saya merasa seolah-olah peluru itu mengenai saya secara langsung,” tuturnya.

Pada hari Sabtu, Bulan Sabit Merah menerbitkan sebuah video yang diperoleh dari ponsel seorang paramedis yang ditemukan terkubur di kuburan massal tersebut. Difilmkan dari dalam kendaraan yang sedang bergerak, video tersebut tampak memperlihatkan konvoi ambulans yang ditandai dengan jelas dan sebuah truk pemadam kebakaran yang melaju di waktu fajar dengan lampu merah yang menyala-nyala.

News Feed