Oleh: Muhammad Tariq/ (Ketua FLP Cabang Barru dan Penulis Buku “Lintas Analisis Kritis)
Sebagai upaya menjaga ketahanan pangan pada bulan Ramadan tentu ketersediaan dan keterjangkauan pangan selama melaksanakan ibadah puasa harus terkontrol dengan baik. Karena begitu pentingnya ketahanan pangan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, maka sangat perlu menjaga ketahanan pangan selama bulan puasa. Seperti halnya yang harus diperhatikan, stok pangan yang memadai, mencegah lonjakan harga, mendorong pola makan sehat dan menjaga kebermanfaatan Toko Tani Indonesia (TTI) untuk memudahkan akses masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Di Indonesia, isu ketahanan pangan masih menjadi ancaman. Masyarakat yang masuk dalam kategori di bawah garis kemiskinan masih kesulitan dalam mendapatkan akses makanan yang sehat dan bergizi karena masalah ekonomi. Hal ini tentunya berdampak langsung pada kondisi masyarakat yang berakibat pada pertumbuhannya.
Ramadan kali ini tentunya dapat dijadikan momentum untuk dapat berperan dalam peningkatan ketahanan pangan. Bagaimana caranya? Caranya kita bisa melakukan dengan mengajak keterlibatan masyarakat untuk menyediakan pangan yang bergizi dan pola makan yang baik dan sehat untuk masyarakat secara menyeluruh.
Begitu pun dengan pemerintah lokal dapat menggandeng aliansi masyarakat dalam penyediaan makanan yang bernutrisi. Untuk tahap awal, pemerintah dapat memberikan sosialisasi mengenai pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi. Hal ini penting dilakukan agar meningkatkan kesadaran pangan yang baik bagi masyarakat.
Selain itu, monitoring penyediaan dan ketersediaan makanan diupayakan agar memenuhi kebutuhan pangan diberbagai sektor lapisan masyarakat. Setidaknya setiap makanan mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral agar ketahanan pangan bias memberikan gizi yang baik. Meskipun saat ini pemerintah menerapkan efesiensi anggaran dan sanagat perlu pengawalan untuk realisasi anggara agar tepat sasaran dalam ketahanan pangan.
Puasa tentu memeberikan kita banyak pelajaran dalam menjaga ketahanan pangan. Salasatu manfaat puasa adalah melatih kita untuk lebih menghargai makanan. Pada bulan Ramadan, sering kali kita melihat banyak makanan yang tersisa dan terbuang saat berbuka maupun sahur. Hal ini pastinya bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga makanan dan tidak membuangnya secara sia-sia.
Ibadah puasa dapat dijadikan moment untuk mengubah pola makan kita selama ini yang tidak sehat yaitu dengan mengikuti pola makan ala Rasulullah dengan rumus makan menu yang halal dan sehat (halalan thayyiban) secukupnya. Rasulullah berbuka puasa dengan kurma karena kurma mengandung gula sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh.
Setelah seharian berpuasa sangat keliru kalau kita berbuka dengan makanan yang mengandung gula kompleks dalam jumlah yang banyak. Tubuh kita bisa menjadi error karena perilaku kita yang berubah secara ekstrim dari berpuasa menjadi makan secara berlebihan. Puasa adalah suatu ibadah yang berfungsi melatih manusia untuk mengontrol hawa nafsunya. Mari kita jadikan puasa sebagai ibadah pembentuk ketahanan pangan individu.
Kita ketahui bersama bahwa ketahanan pangan adalah kondisi di mana semua orang memiliki akses yang cukup terhadap makanan yang bergizi dan aman. Jika kita bisa mengurangi pemborosan makanan selama Ramadan, maka kita juga turut membantu menjaga ketahanan pangan. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. “Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.” (HR. Ibnu Majah)
Sepenggal hadis tersebut bisa dijadikan sebagai prinsip bahwa sangat relevan dalam menjaga ketahanan pangan dan mengurangi pemborosan. Agar ibadah puasa kita lebih berkah dan bermanfaat bagi lingkungan. Kita perlu mengurangi mubazir makanan, maka ambil lah makanan secukupnya, jangan berlebihan saat mengambil makanan untuk berbuka dan sahur, simpan lah makanan dengan baik dan gunakan wadah yang tepat agar makanan tidak cepat basi. Berbagi makanan, Jika ada makanan berlebih dan lebih baik disedekahkan kepada yang membutuhkan.
Tentu, jika semua itu diamalkan selama berpuasa dibulan Ramadan pasti akan memberi dampak yang signifikan untuk menjaga ketahanan pangan bangsa ini. Karena puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kita untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan, yakin dan percaya ketahanan pangan terjaga dengan baik selama kita melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadan kali ini. (*)