FAJAR, BONE– Program makan bergizi gratis (MBG) Presiden RI Prabowo Subianto belum optimal berjalan di daerah, salah satunya di Kabupaten Bone.
Program tersebut masih terkendala dukungan dapur umum untuk menyuplai MBG ke sekolah-sekolah.
Bupati Bone, Andi Asman Sulaiman mengatakan, Bone setidaknya membutuhkan lima titik strategis untuk dapur umum ini untuk menyuplai berbagai sekolah.
Saat ini Badan Gizi Nasional tengah melakukan survei wilayah, selain itu penyediaan lahan lewat hibah juga diperlukan.
“Ada lima dapur gizinya di Bone. Ini baru disurvei dulu (oleh badan gizi), karena kan harus ada hibah tanah yang disiapkan,” ujar Andi Asman.
Andi Asman mengatakan, pihaknya juga masih meninjau anggaran yang akan digunakan, mengingat ini akan disuplai penuh oleh Pusat.
“Jadi kita lihat dulu anggaran dari pusat. Kemudian pemda seperti apa dukungannya. Saya baca dari teman-teman itu sudah mulai dia pelajari,” ujarnya.
Sementara itu, terkait efektivitas program ini di Bone, Andi Asman belum sesumbar, dia mengatakan ini akan tetap diupayakan agar bisa secapat mungkin.
“Kemungkinan (akan diterapkan) untuk semuanya yah, kita lihat dulu,” tandas Asman.
Sebelumnya Pemkab Bone melalui Kepala Dinas Pendidikan Bone, Andi Fajaruddin membeberkan, pemkab telah mengajukan anggaran untuk dukungan program MBG ini. Besarannya mencapai Rp18,7 miliar.
Hanya saja belakangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyarankan daerah untuk tak usah menganggarkan program ini ke dalam APBD-nya.
Program akan sepenuhnya didukung oleh pusat lewat Badan Gizi Nasional. (an).