FAJAR, MAKASSAR – Perhimpunan Daerah Indonesia Tionghoa (PD INTI) Sulawesi Selatan menggelar diskusi bersama akademisi dan sinolog ternama, Novi Basuki. Acara ini berlangsung di Makassar Golden Hotel (MGH), Jalan Pasar Ikan, Kota Makassar, pada Sabtu (29/3/2025).
Diskusi ini mengangkat tema “Pentingnya Bahasa Mandarin”, membahas peran strategis bahasa tersebut di tengah perkembangan globalisasi.
Ketua PD INTI Sulsel, Peter Goza, menekankan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Bahasa Mandarin dalam berbagai aspek kehidupan.
“Bahasa Mandarin memiliki peran vital, terutama dalam menghadapi perkembangan pesat ekonomi Tiongkok. Kemampuan berbahasa Mandarin sangat penting, baik dalam menjalin komunikasi bisnis, memahami budaya, hingga membuka peluang kerja yang lebih luas,” ujar Peter.
Ia juga menyoroti bagaimana Bahasa Mandarin menjadi alat penting bagi masyarakat Indonesia, khususnya warga keturunan Tionghoa, dalam menjaga identitas budaya mereka.
“Seperti halnya suku Jawa yang fasih berbahasa Jawa, atau suku Bugis yang mahir berbahasa Bugis, warga Tionghoa juga memiliki Bahasa Mandarin sebagai bagian dari warisan budaya mereka. Ini bukan soal menggantikan bahasa utama, tetapi menambah keterampilan yang bermanfaat,” jelasnya.
Peter juga menyinggung fenomena menarik di Jawa Timur, di mana banyak santri yang antusias mempelajari Bahasa Mandarin karena menyadari manfaatnya.
“Mengapa para santri di Jawa Timur begitu semangat belajar Bahasa Mandarin? Karena mereka melihat peluang besar yang bisa diraih, baik dari segi pendidikan maupun kesempatan kerja yang lebih baik,” tambahnya.
