FAJAR, YERUSALEM — Ratusan perwira cadangan dan tentara Israel mengirim surat kepada Kepala Staf Angkatan Darat Eyal Zamir pada hari Kamis yang mengatakan bahwa pasukan telah kembali ke kekacauan di Jalur Gaza, tanpa tujuan yang jelas.
Otoritas Penyiaran Publik Israel KAN melaporkan, mereka mendesak Zamir untuk mendefinisikan tujuan memulai kembali perang di Gaza dan menetapkan tenggat waktu yang jelas guna mencapai tujuan misi.
KAN seperti dikutip dari Anadolu menggambarkan surat itu sebagai “tidak biasa.”
Harian Yedioth Ahronoth Israel melaporkan pada 19 Februari bahwa hampir 170.000 tentara, termasuk ribuan prajurit cadangan yang kembali dari pertempuran, telah mendaftar untuk program perawatan psikologis yang diluncurkan oleh Kementerian Pertahanan.
Tentara Israel melancarkan operasi udara mendadak di Jalur Gaza pada 18 Maret, menewaskan 855 orang, melukai hampir 1.900 lainnya, dan menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan antara Israel dan kelompok Palestina Hamas yang berlaku pada Januari.
Lebih dari 50.000 warga Palestina telah tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan lebih dari 113.900 terluka dalam serangan militer Israel yang brutal di Gaza sejak Oktober 2023.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong itu. (amr)