English English Indonesian Indonesian
oleh

Puasa Mengajarkan Umat Islam Kerja Keras, Cerdas, dan Ikhlas

Membaca zaman sekarang ini, perlu menggali syariat yang diturunkan Allah Swt, kepada umat manusia agar dapat terpetunjuk (hudan), karena secara lugawi (bahasa) syariat artinya, “jalan menuju mata air” (kehidupan). Salah satu syariat yang perlu dikaji secara mendalam dan komprehensif adalah syariat puasa, sehingga nilai yang terkandung di dalamnya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Syariat puasa Ramadhan datang setiap tahun tentu memiliki makna dan hikmah yang perlu kita “baca” (pelajari) agar tertanam dalam jiwa dan dapat diaplikasikan nilai-nilainya dalam kehidupan sehari-hari. Secara syariat puasa mengajarkan untuk menahan makan, minum dan berhubungan suami-sitri di siang hari. Jika kita membaca dengan seksama, ada dua hal pokok yang perlu ditahan (dikelola) dengan baik, yakni; kebutuhan perut dan kebutuhan di bawah perut.

Kemudian apabila dianalisis lebih dalam lagi kedua hal tersebut itulah yang dapat menjerumuskan manusia ke jalan yang sesat, yang dapat meruntuhkan martabat kemanusian. Keinginan memenuhi “kebutuhan” perut dan di bawah perut manusia bisa kalap melakukan yang namanya korupsi (merampok uang negara), menipu, dan menzhalimi sesamanya.

Syariat puasa datang untuk mengelola kedua nafsu tersebut agar dapat dikendalikan sesuai dengan tuntunan syar’i. Imsak (menahan) kebutuhan kedua hal tersebut memiliki makna bahwa manusia perlu kerja keras untuk dapat meraih sesuatu. Di samping kerja keras, dibutuhkan kerja cerdas (dibekali dengan ilmu dan keterampilan) dan Ikhlas.

News Feed