Sang pelatih sendiri menegaskan bahwa tidak selamanya mereka bisa menghadapi laga mudah dan memenangkannya. Makanya, mereka perlu beradaptasi dengan keadaan.
“Akan ada pertandingan di mana kami kesulitan dan ada pertandingan di mana kami tidak kesulitan. Kami harus menunjukkan bahwa kami mampu bermain dalam situasi yang berbeda,” jelasnya di situs AFA.
Mewakili skuat, gelandang Argentina, Rodrigo De Paul menegaskan bagaimana mereka masih butuh sosok Messi. “Bagian terbaik dari siklus ini adalah ketika angka 10 ada di sana, karena dialah yang terhebat dari semuanya,” katanya di situs AFA.
Dengan Messi memimpin Argentina, tim Scaloni menyapu bersih turnamen yang mereka ikuti empat tahun terakhir. Mereka meraih gelar Copa América 2021, Finalissima, Piala Dunia 2022, dan Copa América 2024.
Untuk mencatatkan keberhasilan itu, mereka memainkan total 85 pertandingan. Selama periode itu, Argentina meraih 60 kemenangan, 17 seri, dan hanya menelan delapan kekalahan.
Terhitung sejak Scaloni memulai pekerjaan pada September 2018, Tim Tango mencetak 160 gol dicetak dan kebobolan 43 kali.
Selain gelar, Scaloni memimpin rekor tak terkalahkan terpanjang dalam sejarah tim nasional Argentina, dengan 36 pertandingan. Itu rekor terpanjang kedua di dunia, dengan hanya selisih satu pertandingan di belakang Italia.
“Kita tidak pernah tahu berapa lama ini akan berlangsung. Yang penting adalah menikmati momen ini. Saya harap ini berlangsung selama mungkin. Kami akan mencoba,” ujar Scaloni.
Ia memastikan masih banyak yang harus mereka lakukan, dan banyak hal bisa terjadi. “Kami berpindah dari satu skuat ke skuat lain, menikmati berada di sana. Saya beruntung memiliki sekelompok pemain hebat,” tandasnya. (amr)