“Kami ingin terus menjaga hubungan baik dengan para pendahulu yang pernah membangun kampus ini. Kebersamaan harus terus dirawat agar Unismuh tetap menjadi institusi yang solid dan berdaya saing,” ujar Prof. Andi Sukri.
Ia juga menambahkan, selain melibatkan civitas akademika, kehadiran anak-anak dari 10 panti asuhan Muhammadiyah menjadi bagian penting dari acara tersebut.
“Kami ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka. Ramadan adalah bulan berbagi, dan kami ingin menghadirkan senyum di wajah mereka,” tambahnya.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 1.500 orang, yang terdiri dari 300 karyawan, 800 dosen, serta perwakilan lembaga mahasiswa.
Menariknya, dalam acara ini juga terdapat momen penghargaan khusus bagi seorang driver ojek online yang dengan ikhlas mengembalikan berkas mahasiswa yang tercecer di sekitar Toddopuli.
“Kami sangat mengapresiasi tindakan mulia driver tersebut. Dia datang langsung ke kampus untuk memastikan berkas itu kembali ke pemiliknya. Sebagai bentuk penghargaan, kami mengundangnya ke acara ini dan memberikan apresiasi khusus,” jelas Prof. Andi Sukri.
Menurutnya, tindakan driver tersebut mencerminkan nilai-nilai kejujuran dan kepedulian yang sejalan dengan semangat Unismuh.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga tradisi baik seperti ini. Buka puasa bersama bukan sekadar seremonial, tapi lebih dari itu.
“Ini bagian dari penguatan spiritual dan sosial di lingkungan kampus,” tuturnya.
Di akhir acara, suasana haru menyelimuti saat anak-anak panti asuhan menerima bingkisan lebaran dari kampus. Senyum bahagia mereka menjadi penutup manis dalam kegiatan tersebut.