FAJAR, BULUKUMBA – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Bulukumba terus berinovasi untuk mengurangi sampah plastik di wilayahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendirikan bank sampah di halaman kantor DLHK.
Kepala Dinas DLHK Bulukumba, Andi Uke, menjelaskan bahwa inisiatif bank sampah ini bermula saat penilaian Adipura tahun 2024. Melihat potensi besar sampah plastik yang dapat diolah agar tidak berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), DLHK bekerja sama dengan pengepul sampah plastik, kardus, besi, dan botol kaca untuk melanjutkan program ini.
“Program ini sudah berjalan selama dua bulan, dan kami telah mengumpulkan 7 ton 700 kilogram sampah plastik dan kardus di bank sampah ini,” ujarnya saat ditemui pada Selasa, 25 Maret 2025.
Andi Uke menambahkan bahwa keberadaan bank sampah di halaman kantor sangat membantu petugas pengumpul sampah. Bahkan, beberapa petugas dapat memenuhi kebutuhan zakat fitrah mereka dari hasil penjualan sampah plastik dan kardus.
“Ada petugas yang bisa menunaikan zakat fitrah dari hasil penjualan sampah plastik dan kardus di bank sampah kami,” tambahnya.
Selain bank sampah, DLHK juga bekerja sama dengan toko isi ulang di halaman kantor. “Kami bekerja sama dengan toko isi ulang yang menjual berbagai kebutuhan, seperti sabun. Petugas sampah dan masyarakat yang menukarkan sampah mereka dapat mengambil barang-barang yang dijual di toko tersebut,” jelasnya.
Andi Uke mengungkapkan bahwa masyarakat dapat memperoleh minimal Rp20.000 per hari dari hasil penjualan sampah plastik mereka.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini, pemerintah daerah sedang menerapkan skema pengelolaan sampah berdasarkan arahan kementerian, yaitu pendekatan teknologi dan pembentukan bank sampah. “Ke depan, setiap kecamatan, desa, hingga RT/RW akan memiliki bank sampah,” tutupnya. (mg5)