HARIAN.FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Momen mudik Idulditri tidak hanya menjadi tradisi yang sarat makna bagi masyarakat Indonesia. Akan tetapi, juga menjadi faktor utama dalam menggerakkan perekonomian daerah.
Setiap tahunnya, perayaan Lebaran mendorong perputaran uang yang besar di berbagai sektor, mulai dari UMKM, jasa transportasi, hingga sektor pariwisata dan kuliner. Akibatnya, daya beli masyarakat tetap terjaga, dan aktivitas ekonomi meningkat secara signifikan.
Pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Abdul Muttalib Hamid, mengungkapkan bahwa peningkatan konsumsi masyarakat selama periode mudik memberikan dampak besar terhadap sektor usaha kecil dan menengah di daerah. Menurutnya, perputaran uang yang terjadi selama momen Lebaran dapat menjadi stimulus bagi perekonomian lokal jika dikelola dengan baik.
“Setiap tahunnya, pemudik membawa serta dana yang dapat digunakan untuk belanja di kampung halaman. Jika ini diarahkan dengan baik, maka UMKM dan sektor informal akan mendapat manfaat besar,” ujar Abdul Muttalib, Minggu, 23 Maret.
Ia menambahkan bahwa sektor kuliner, kerajinan tangan, dan jasa transportasi lokal berpotensi mengalami lonjakan pendapatan yang signifikan. Pemudik yang berbelanja di warung makan lokal, membeli oleh-oleh khas daerah, atau menggunakan jasa transportasi lokal akan menciptakan efek ganda (multiplier effect) bagi ekonomi setempat.
“Ketika musim mudik, terjadi peningkatan transaksi perbankan, baik melalui penarikan tunai di ATM maupun transaksi digital. Hal ini menunjukkan bahwa pemudik membawa dana segar yang bisa dimanfaatkan untuk menggerakkan sektor riil di daerah,” jelasnya.
