Salah satu pencapaian terbaru yang membuatnya begitu bangga adalah kerja sama dengan PT KAI. Kini, Bunly Mete menjadi satu-satunya produk asal Sulawesi Selatan yang tersedia di kereta jarak jauh di Jawa dan Sumatera. “Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan,” katanya dengan mata berbinar.
Lily tidak ingin berhenti di sini. Meskipun usahanya telah berkembang pesat dengan produksi mencapai lima ton per bulan, ia memiliki impian yang lebih besar. “Saya ingin punya kebun kacang mete sendiri. Dengan begitu, saya bisa mengontrol kualitas dari hulu ke hilir dan memberdayakan lebih banyak petani lokal,” ungkapnya.
Saat ini, ia dibantu oleh empat karyawan tetap. Namun, ketika permintaan melonjak, ia memberdayakan masyarakat sekitar untuk membantu produksi harian. Baginya, bisnis ini bukan sekadar tentang keuntungan, tetapi juga tentang membawa perubahan bagi komunitasnya.
“Masih banyak negara yang bisa dijangkau. Dengan tekad kuat dan semangat pantang menyerah, saya yakin Bunly Mete akan terus melangkah maju. Dari Makassar, untuk dunia,” bebernya. (*)
