English English Indonesian Indonesian
oleh

Perjalanan Bunly Mete dari Makassar ke Dunia, Kacang Lokal Go Internasional

EDWARD AS
MAKASSAR

Lily Nuryah menatap tumpukan kemasan kacang mete di hadapannya dengan penuh kebanggaan. Warna-warna cerah menghiasi bungkusnya, mencerminkan keberagaman rasa yang telah ia ciptakan selama bertahun-tahun. Siapa sangka, dari usaha kecil di Makassar, kini namanya telah menggema hingga mancanegara.

Lily mengingat kembali awal perjalanannya pada tahun 2017. Saat itu, ia masih menjajakan makanan siap saji, berharap bisa memperkenalkan cita rasa khas Makassar kepada masyarakat luas. Namun, sebuah saran dari Pemerintah Kota Makassar mengubah arah langkahnya.

“Kalau ingin menjual produk hingga ke luar negeri, lebih baik makanan kemasan, karena lebih tahan lama,” kata seseorang dari Pemkot Makassar kepadanya. Kata-kata itu terus terngiang di benaknya.

Akhirnya, pada penghujung tahun 2018, ia memutuskan untuk mengalihkan fokusnya. Bukan lagi makanan siap saji, melainkan kacang mete, komoditas yang begitu melimpah di Sulawesi Selatan. Dengan tekad kuat, ia mendirikan Bunly Mete sebuah usaha yang tidak hanya menjual produk, tetapi juga membawa kebanggaan daerah ke panggung dunia.

Kacang mete pilihan dari sentra perkebunan di Kabupaten Sidrap dan Pangkep datang setiap minggu. Ia memastikan hanya biji mete utuh yang digunakan, tanpa tepung atau bahan pengawet, murni kacang mete berkualitas tinggi.

Proses pengolahannya pun berbeda. Alih-alih hanya disangrai atau digoreng, mete ini direbus terlebih dahulu, menghasilkan cita rasa unik yang tidak dimiliki produk lain.

“Saya ingin orang-orang tahu bahwa kacang mete bisa lebih dari sekadar camilan biasa. Ini adalah produk sehat yang bisa dinikmati siapa saja,” katanya dengan senyum percaya diri.

News Feed