English English Indonesian Indonesian
oleh

Riset Genomik Unsulbar Didukung Perbankan dan YSDS

FAJAR, MAJENE– Sejumlah dosen Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) saat ini tengah merampungkan riset genomik terkait bakteri di ekosistem mangrove yang berpotensi menjadi suplemen untuk budidaya udang.

Penelitian berbasis lingkungan dan perikanan ini menarik perhatian sektor swasta. Sejumlah program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perbankan serta lembaga nirlaba turut berperan dalam pendanaan riset tersebut. Salah satunya adalah Yayasan Satriabudi Dharma Setia (YSDS), yang juga mengadakan pelatihan riset genomik dan pembekalan bagi para peneliti di Unsulbar.

Ketua Tim Riset Genomik Unsulbar, Dr. Nur Indah Sari Arbit, mengungkapkan bahwa penelitian ini bertajuk:
“Analisis Shotgun Metagenomic dan Whole Genome Sequencing Bakteri Simbion Mangrove di Kawasan Perairan Sulawesi Barat serta Potensinya sebagai Probiotik dalam Penanggulangan Patogen Vibrio pada Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei).”

“Riset ini tidak hanya mendukung program pelestarian mangrove, tetapi juga meneliti potensi bakteri yang hidup di dalam ekosistem mangrove sebagai probiotik untuk pengembangan budidaya udang vaname,” ujar Dr. Indah.

Salah satu anggota tim peneliti, Mufti Hatur Rahmah, M.Si, menambahkan bahwa YSDS mendukung penelitian ini dengan menyediakan peralatan sekuensing Promethion, sebuah teknologi terkini dalam penelitian genomik.

“Selain itu, YSDS juga mengadakan pelatihan Metagenomic dan Whole Genome Sequencing bagi tim peneliti Unsulbar agar mereka dapat mengoperasikan alat sekuensing ini dengan optimal,” jelas Mufti.

Membangun Ekosistem Penelitian

Pelatihan Metagenomic dan Whole Genome Sequencing yang diselenggarakan oleh YSDS bersama tim peneliti Unsulbar, dengan dukungan CSR Bank Panin, berlangsung di Aula Laboratorium Unsulbar, Kampus Padha-Padhang, Tande Timur, Majene, Selasa (4/2/2025) lalu.

Acara ini dihadiri oleh Pembina YSDS, Erlina VF Ratu, beserta tim, Kepala Laboratorium Unsulbar Dr. Muhammad Nur, Wakil Dekan Fakultas Peternakan dan Perikanan Dr. Tenriware, serta perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat dan Pemerintah Kabupaten Majene. Selain itu, turut hadir tim peneliti dari Universitas Riau dan Universitas Negeri Padang.

“Kami sedang membangun ekosistem penelitian, di mana para peneliti dari berbagai kampus dapat berkolaborasi serta menjalin kemitraan dengan pemerintah daerah. Dengan begitu, riset akan semakin kuat dan mandiri, tidak lagi bergantung pada penelitian luar,” ungkap Erlina, yang pernah terlibat dalam penelitian yang didukung oleh UNESCO.

Erlina menjelaskan bahwa YSDS, sebagai penyalur dana CSR dari Bank Panin, memiliki visi untuk membangun pusat riset genomik di setiap provinsi. Dengan demikian, solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah dan masyarakat dapat ditemukan lebih cepat dan tepat.

“Misalnya, dalam riset genomik di bidang farmasi, kita bisa mendapatkan data tentang tanaman yang berpotensi sebagai obat,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Balitbangda Majene, Inayati Salam, mengapresiasi peran sektor swasta serta YSDS dalam mendukung penelitian di daerah.

“Dengan adanya dukungan seperti ini, riset yang dilakukan di daerah bisa berkembang lebih pesat dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat,” jelasnya. (*)

News Feed