English English Indonesian Indonesian
oleh

Pakar Unhas Prof Halmar Kupas Dampak El Nino Terhadap Kerusakan Seni Gua Prasejarah di Maros-Pangkep

“Ketika saya kembali diundang untuk Webinar ini, saya ingin membawa sesuatu yang berbeda. Bukan hanya membahas cuaca dan iklim dalam konteks teknis, tetapi juga menunjukkan dampaknya terhadap hal yang lebih luas, termasuk budaya,” ungkap Prof. Halmar.

Penelitian Prof. Halmar menemukan bahwa perubahan suhu dan kelembaban akibat El-Nino mempercepat degradasi seni cadas di beberapa gua di Maros-Pangkep, seperti Leang Pettae, Leang Parewe, Leang Jing, dan Leang Jarie.

Selain itu, ada faktor tambahan berupa aerosol sulfur, yang berasal dari aktivitas manusia seperti emisi kendaraan diesel, pembakaran jerami, dan industri, yang semakin mempercepat proses kerusakan lukisan gua.

“Penelitian ini juga melibatkan pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Inteligence (AI) untuk memodelkan hubungan antara variabilitas iklim dan tingkat kerusakan lukisan gua. Data cuaca dari NASA dan indeks ENSO digunakan untuk membangun model prediksi yang dapat membantu memahami pola pengelupasan. Hasilnya menunjukkan bahwa perubahan iklim memiliki korelasi signifikan dengan tingkat kerusakan seni cadas tersebut,” kata Prof. Halmar.

Lebih jauh, Prof. Halmar menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk keterlibatan kementerian dan komunitas peneliti dari berbagai disiplin ilmu, untuk mengembangkan strategi konservasi berbasis pemantauan iklim.

“Kita perlu menghindari kerja sendiri-sendiri yang bisa berujung pada tumpang tindih riset. Justru, dengan menghimpun para peneliti dan pihak terkait dalam satu kolaborasi besar, kita bisa menciptakan solusi yang lebih efektif,” ujarnya.

News Feed