FAJAR, MAKASSAR — Bisnis gadai emas di PT Pegadaian (Persero) Kantor Wilayah (Kanwil) VI Makassar terus memberikan inovasi ditengah kenaikan harga emas yang cukup drastis.
Hal tersebut membuka bisnis gadai emas mencatatkan lonjakan signifikan pada triwulan pertama 2025.
Pemimpin Wilayah Pegadaian Makassar Edwin S. Inkiriwang mengungkapkan bahwa pertumbuhan bisnis gadai emas di Pegadaian ini didorong oleh minat masyarakat yang semakin tinggi dalam menjadikan emas sebagai instrumen keuangan, baik untuk investasi maupun sebagai solusi likuiditas jangka pendek.
“Jika dirata-ratakan, pertumbuhan per bulan mencapai sekitar 2,8%. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan manfaat emas sebagai aset bernilai tinggi,” ujarnya.
Edwin menuturkan bahwa transaksi gadai emas meningkat sebesar 8,4% dari akhir tahun 2024, dengan total nilai mencapai Rp900 miliar hingga Maret 2025.
Salah satu faktor utama yang memicu peningkatan transaksi gadai adalah kenaikan harga emas yang cukup drastis. Dalam tiga bulan terakhir, harga emas mengalami lonjakan hingga 37%, sehingga banyak masyarakat memilih untuk menggadaikan emas mereka guna mendapatkan dana tunai.
“Lonjakan harga emas membuat masyarakat lebih percaya diri dalam menggunakan emas sebagai jaminan gadai. Mereka bisa memperoleh pinjaman dengan nilai yang lebih besar,” tambah Edwin.
Di tengah tren positif ini, Pegadaian juga terus berinovasi dengan memperkenalkan layanan Bank Emas. Layanan ini memungkinkan nasabah memiliki tabungan emas yang lebih fleksibel, baik untuk disimpan sebagai investasi maupun dijadikan jaminan gadai.