“Jadi kami harus memperhatikan setiap hari dan memastikan bahwa kami berada di jalur yang tepat. Jika kami melakukan ini, mudah-mudahan, tahap terakhir akan berjalan dengan sendirinya,” ujarnya.
Untuk sentuhan pertamanya, Tuchel sudah memilih pasukan terbaiknya yang berisi beberapa kejutan. Selain pemanggilan kembali Jordan Henderson dan Marcus Rashford, daftar skuat Inggris juga menghadirkan wajah baru seperti Dan Burn dan Morgan Gibbs-White.
Meski begitu, secara umum kerangka tim Tuchel masih merupakan peninggalan Southgate. Dan, pelatih berpaspor Jerman itu tampaknya sangat percaya diri. Khususnya dengan barisan penyerang yang sangat menakutkan yang dipimpin Harry Kane.
“Kami memiliki pencetak gol yang terbukti di level tertinggi. Tentu saja kami memiliki banyak harapan karena kami sudah mengenalnya. Akan ada banyak tanggung jawab tambahan di pundaknya, tetapi Harry adalah seseorang yang membuktikan bahwa ia dapat menanganinya,” ujarnya di Goal.
Khusus Rashford yang menemukan kembali kemampuannya setelah memutuskan menyeberang ke Aston Villa, Tuchel juga menaruh harapan. “Ia adalah pemain yang lengkap. Tetapi pada saat yang sama, kami ingin memastikan bahwa ia tetap berada di jalur yang benar,” jelasnya.
Di kubu Albania, menantang Inggris yang tak terkalahkan dalam 31 kualifikasi terakhir mereka di turnamen teratas FIFA dan yang telah memenangkan keenam pertemuan mereka sebelumnya tentu sangat sulit.
Meski begitu, Albania yang belum pernah memenangkan pertandingan kompetitif melawan tim mana pun di 10 besar peringkat dunia FIFA tak mau menyerah sebelum bertanding.