Salah seorang nasabah PNM yang memiliki usaha camilan dan streetfood, Dwi Linda menuturkan sebelum fokus berwirausaha, dirinya dulu seorang karyawan swasta. Namun, saat masih bekerja, Dwi sudah mulai jualan, meskipun hanya dari teman ke temannya saja.
Selanjutnya, saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia, ia memilih berhenti bekerja. Dia pun mengajak dua adik perempuannya untuk mencoba memulai usaha kecil – kecilan seperti yang dilakoni saat masih bekerja di swasta.
Kemudian, bergabunglah mereka di program PNM Mekaar. Dwi mengaku PNM berkontribusi besar dalam pengembangan usahanya. Sebab, selalu diikutkan berbagai pelatihan-pelatihan yang dibutuhkan untuk kelangsungan usaha. Mulai dari pelatihan kemasan, pembuatan NIB, PIRT hingga untuk sertifikasi halal.
Sebelum ikut pelatihan, pemilik kedai Demi dan DemIra snack & bakery ini hanya menggunakan kemasan plastik bening saja. Setelah intens ikut pelatihan di PNM, kini kemasan produknya semakin terlihat menarik dan diterima pasar. Ibu tiga anak ini pun juga intens diikutkan event-event atau pameran oleh PNM
“Banyak sekali pelatihan yang saya ikuti. Dan itu sangat bermanfaat sekali bagi saya dan usaha. Saya yang awalnya hanya bisa jualan dari teman ke teman, kini sudah bisa masuk retail modern, toko oleh-oleh hingga hotel,” jelasnya kepada FAJAR.
Menurut dia, selain intens ikut pelatihan untuk menambah wawasan terkait pengembangan usaha, penting juga memahami pasar dan mengidentifikasi keunggulan kompetitif dari produk atau layanan yang ditawarkan. Selanjutnya, mulai membangun strategi pemasaran yang efektif, baik melalui media sosial, pameran, atau jaringan lokal. Itu dapat membantu meningkatkan visibilitas.