FAJAR, GAZA–Lima staf badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) tewas dalam serangan udara Israel di Gaza, kata kepala badan tersebut pada hari Kamis.
“Dalam beberapa hari terakhir, lima staf UNRWA lainnya dipastikan tewas, sehingga jumlah korban tewas menjadi 284. Mereka adalah guru, dokter, dan perawat: melayani yang paling rentan,” kata Komisi Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini dalam sebuah pernyataan di X dikutip dari Yeni Safak.
“Kami khawatir yang terburuk belum terjadi mengingat invasi darat yang sedang berlangsung yang memisahkan wilayah utara dari selatan,” tambahnya.
Pada hari Kamis, tentara Israel melarang warga Palestina bepergian melalui Jalan Salah al-Din, rute yang dirancang oleh Tel Aviv untuk jalur aman antara Gaza utara dan selatan.
Tentara mengatakan tindakan itu diambil saat pasukannya maju di Koridor Netzarim di Gaza tengah yang memisahkan wilayah utara dari selatan.
Kepala UNRWA mengatakan perintah evakuasi yang dikeluarkan Israel untuk warga Palestina di Gaza berdampak pada puluhan ribu orang.
“Sebagian besar dari mereka telah mengungsi, diperlakukan seperti “bola pinball” sejak perang dimulai hampir 1,5 tahun lalu. Di bawah pengawasan harian kami, orang-orang di Gaza berulang kali mengalami mimpi buruk terburuk mereka. Pelepasan cobaan paling tidak manusiawi yang tak berkesudahan,” katanya
Menurutnya, gencatan senjata sangat dibutuhkan saat ini. “Tidak ada waktu tersisa, kita butuh sekarang: pembaruan gencatan senjata, pembebasan bermartabat semua sandera di Gaza, dan aliran bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial tanpa hambatan,” kata Lazzarini.
