“Hal ini mencerminkan komitmen PTP Nonpetikemas dalam mengoptimalkan layanan terminal nonpetikemas, terutama di pelabuhan-pelabuhan utama seperti Tanjung Priok, Banten, Teluk Bayur, Panjang dan Kijing. Kami akan terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional guna mencapai target yang lebih baik di bulan-bulan mendatang,” ungkap Indra.
Langkah Strategis
PTP Nonpetikemas menetapkan target throughput yang hendak dicapai pada tahun 2025 sebesar 53,5 juta ton/kubik. Untuk mencapai target dan meningkatkan produktivitas operasional, PTP Nonpetikemas terus membuat perencanaan strategis.
PTP Nonpetikemas melakukan modernisasi terminal, memperkuat layanan dermaga multipurpose/konvensional, serta menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak.
Beberapa inisiatif yang tengah dijalankan lainnya, yaitu pemanfaatan teknologi digital melalui implementasi PTOS-M, optimalisasi alat bongkar muat dan terminalisasi pelabuhan di beberapa cabang, seperti Palembang, Banten, Cirebon, Kijing, Jambi, dan Pangkal Balam.
Sejak tahun 2024, PTP Nonpetikemas telah memperluas bisnis dengan menangani kegiatan shorebase yang mendukung kegiatan Up Stream Hulu Migas di Jakarta, Lhoksumawe Aceh, dan Banyuwangi Jawa Timur.
Selain itu, melalui pengelolaan Terminal Kijing, PTP Nonpetikemas sukses mendukung proses injeksi bauksit perdana ke Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR). Ekspansi ini diharapkan dapat meningkatkan hingga dua kali lipat produktivitas di Terminal Kijing pada kemasan curah cair di tahun 2025.
PTP Nonpetikemas juga melaksanakan peningkatan layanan curah cair di Terminal Kijing dan Pontianak melalui pemenuhan peralatan bongkar muat serta penataan piperack.