English English Indonesian Indonesian
oleh

Paguyuban Warga Lamongan Bagi-bagi Takjil

Merajut toleransi antar suku di Kota Makassar sangat terawat dibulan suci Ramadan. Nuansa persaudaraan berbeda suku ini tercermin dengan adanya komunitas warga Lamongan ikut berbagi takjil.


IRMAWATI, Makassar


Berbagi takjil atau hidangan kepada para pengendara jelang berbuka puasa, seakan menjadi hal yang tak asing jika ditemui pada bulan suci ramadan.


Pembagian takjil gratis bukan lagi sekadar fenomena agamis namun maknanya meluas ke solidaritas sosial yang artinya saling tolong.

Hal ini didukung pula oleh karakter masyarakat Indonesia yang ringan tangan.
Berbagi bukan hanya sekedar ibadah dengan pahala berlipat, tapi juga menyiratkan bahwa kemanusiaan belum mati. Publik saling mengulurkan tangan sambil memastikan perut satu sama lain kenyang lewat takjil gratis.


Diharapkan kegiatan seperti dapat terus berlanjut dan menginspirasi lebih banyak orang dimasa mendatang bahwa perbedaan suku bukan menjadi penghalang.


Komunitas Paguyuban Warga lamongan (PWLA) Makassar yang bermarkas di Jalan Rajawali  juga tak mau tertinggal dalam menebar kebaikan tersebut, dengan membagikan makanan kepada para pengendara yang melintas.


Bulan Suci Ramadan menjadi momentum di mana banyak masyarakat yang berbondong-bondong berebut pahala. Komunitas PWLA tak mau kalah dalam berbuat kebaikan kepada sesama. Perbedaan suku tak membuat mereka untuk terus berbuat kebaikan dengan menebar nasi kotak sekitar 400 dos kepada para pengendara yang melintas di Jl. H. Bau.


Ketua umum PWLA , Usman Mas Dower, menjelaskan bahwa kegiatan seperti ini memang rutin dilaksanakan oleh para anggota baik itu kegiatan sosial lainnya.
“Kami juga selalu berpartisipasi dalam kegiatan sosial, Misalkan ada kebakaran di Kota Makassar kami turut berpartisipasi untuk membantu,”jelasnya.

News Feed