FAJAR, GAZA–Genosida di Gaza, Palestina terus berlanjut. Serangan militer Israel menewaskan sedikitnya 15 warga Palestina di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir, kata kementerian kesehatan daerah kantong itu.
Pembantaian ini terjadi saat mediator Arab dan AS bekerja untuk menopang gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas.
Pejabat Palestina mengatakan puluhan orang telah tewas oleh tembakan Israel meskipun gencatan senjata 19 Januari menghentikan pertempuran skala besar di Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan sebagian besar kematian terbaru terjadi pada hari Sabtu ketika serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina termasuk empat wartawan di kota Beit Lahiya di Jalur Gaza utara.
Sejumlah korban tewas adalah pekerja bantuan yang bekerja di Yayasan Al-Khair, sebuah badan amal yang terdaftar di Inggris.
Yayasan tersebut mengatakan bahwa tujuh pekerja kemanusiaan tewas dalam serangan Israel, yang menargetkan salah satu kendaraan mereka. Dua dari korban tewas adalah fotografer yang sedang mendokumentasikan pekerjaan mereka.
Militer Israel mengklaim enam dari mereka adalah anggota sayap bersenjata Hamas dan kelompok militan Jihad Islam yang bersekutu.
Salama Marouf, kepala kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, mengatakan pernyataan militer Israel tentang insiden tersebut menyertakan nama-nama orang yang tidak hadir.
Pernyataan itu didasarkan pada laporan media sosial yang tidak akurat. “Tanpa repot-repot memverifikasi fakta”, kata Marouf dikutip dari The New Arab.