MAKASSAR, FAJAR — Penyaluran zakat didorong agar tidak hanya konsumtif. Pengelolaan zakat harus produktif. Tantangannya, ada pada mindset penerima zakat.
Wakil Ketua II Baznas Sulsel KH Muhammad Ishaq Samad mengatakan, Baznas tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bertugas menyalurkan berbagai paket Ramadan yang menjadi program prioritasnya.
Tema zakat tahun ini adalah cahaya zakat dengan semangat memperluas edukasi tentang zakat, memudahkan penyaluran melalui lembaga resmi, dan mengoptimalkan potensi zakat untuk mensejahterakan umat di Indonesia, khususnya di Sulsel.
Baznas melalui lembaga resmi melakukan penyaluran zakat. Juga bekerja sama dengan Bosowa Peduli untuk menyalurkan paket Ramadan bagi mustahik (penerima zakat).
Selain itu, ada bantuan kesehatan dan beasiswa di RSUP Wahidin Sudirohusodo. Di sana ada UPZ untuk selain pengobatan, santunan, dan juga beasiswa kepada mustahik.
Zakat Produktif
Dalam pengelolaan zakat produktif, Ishaq Samad menejalskan bahwa Baznas punya beberapa program penyaluran. Pertama, ada program Z Auto. Program ini dilakukan dengan penyaluran zakat dalam bentuk modal peralatan kepada pelaku bengkel motor yang termasuk mustahik.
Bantuan peralatan diperuntukkan agar produksinya bisa lebih bagus. Sehingga, para penerima zakat ini bisa berpenghasilan dan produktif. Pada akhirnya, mereka ditargetkan bisa menjadi muzakki (pemberi zakat).
“Alhamdulillah dari sekian bulan kita bina karena ada pelatihannya juga, akhirnya mereka sudah bisa berinfak, tadinya kan menerima. Ada kelompoknya, ada 10 yang dibantu oleh Baznas. Kemudian bengkel-bengkel itu dengan sukarela berinfak dikumpul untuk masuk ke Baznas,” ungkap Ishaq Samad, Kamis, 13 Maret.