EDWARD AS
Kecamatan Makassar, Makassar
Jl Abubakar Lambogo pagi itu terlihat ramai. Kendaraan lalu-lalang dengan lambat, baik itu roda dua ataupun roda empat.
Namun ada salah satu ruko yang terlihat banyak warga yang keluar masuk. Di depan ruko dua lantai tersebut tertulis nomor 244 dan bagian atas ada tulisan Agen BRILink.
Masuk ke ruko tersebut ada sebuah etalasi kaca mirip etalase kaca di bank. Namun siapa sangka cikal bakal etalase tersebut hanya sebuah meja sederhana.
Namun, sejak 2014, meja itu berubah menjadi pusat keuangan kecil yang membantu perputaran uang miliaran rupiah setiap bulan. Meja itu milik Jumardin, seorang pria yang awalnya hanya ingin menambah penghasilan, tetapi kini menjadi sosok yang sangat dibutuhkan masyarakat sekitar. Dari tangannya, warga bisa melakukan transfer, tarik tunai, pembayaran tagihan, hingga transaksi lainnya tanpa harus repot pergi ke bank.
Tak pernah ia bayangkan bahwa keputusan sederhana menjadi agen BRILink bisa mengantarnya menuju kesuksesan besar. Kini, dari meja kecil itu, transaksi yang ia layani bisa mencapai Rp8 miliar per bulan.
Jumardin memulai usahanya dengan modal kepercayaan. Di awal, hanya segelintir orang yang datang untuk melakukan transaksi. Kebanyakan dari mereka masih ragu, bertanya-tanya apakah layanan ini benar-benar aman.
“Saya ingat, dahulu hanya ada satu atau dua orang yang datang setiap hari. Itu pun transaksi kecil, kadang cuma bayar listrik atau tarik tunai Rp100 ribu,” kenang Jumardin.
Lama-kelamaan, kepercayaan tumbuh. Kabar tentang layanan BRILink miliknya menyebar dari mulut ke mulut. Orang-orang mulai datang, satu per satu.