FAJAR, MAKASSAR — Menjelang Ramadan, tren transaksi gadai di Pegadaian kembali menunjukkan peningkatan yang signifikan. Berdasarkan data tahun-tahun sebelumnya, lonjakan ini terutama terjadi pada produk Gadai Konvensional (KCA), didorong oleh kebutuhan masyarakat dalam persiapan Ramadan serta tambahan modal usaha, terutama bagi pedagang takjil.
Kepala Departemen Business Support Pegadaian Kanwil VI Makassar, Iwan Darmawan, mengungkapkan bahwa emas masih menjadi aset yang paling banyak digadaikan oleh masyarakat. “Volume gadai emas meningkat sebesar 2% dibandingkan bulan sebelumnya, menunjukkan bahwa emas tetap menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan likuiditas,” ujarnya, Senin, 11 Maret 2025.
Ramadan menjadi periode spesial bagi Pegadaian dengan adanya lonjakan transaksi gadai. Layanan ini dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan konsumtif, tetapi juga sebagai modal usaha dan investasi bagi masyarakat. Pegadaian berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik guna mendukung aktivitas ekonomi masyarakat selama Ramadan.
Selain transaksi gadai, Pegadaian juga optimis terhadap peningkatan produk investasi emas, seperti Cicil Emas dan Tabungan Emas. “Tren harga emas yang cenderung positif serta pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) diperkirakan akan menjadi faktor pendorong utama minat masyarakat dalam berinvestasi emas,” jelas Iwan.
Pengamat ekonomi Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Abdul Muttalib Hamid, menilai bahwa peningkatan transaksi gadai menjelang Ramadan merupakan fenomena yang wajar terjadi setiap tahun. Ia menjelaskan bahwa masyarakat cenderung memanfaatkan aset seperti emas untuk mendapatkan dana cepat guna memenuhi kebutuhan Ramadan, baik untuk konsumsi maupun usaha.
