FAJAR, MAKASSAR-Dewan Pimpinan Wilayah Barisan Relawan Nusantara Raya (DPW BRNR) Provinsi Sulawesi Selatan memperkenalkan Program Kartu Tanda Anggota Digital (KTAD). KTAD ini merupakan identitas resmi bagi pengurus dan anggota BRNR.
Selain sebagai tanda pengenal relawan, KTAD juga dilengkapi dengan berbagai fitur seperti e-commerce, layanan obrolan (chat), video, siaran langsung (live streaming), dan aplikasi uang digital.
Pengenalan KTAD ini dilakukan dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) yang diadakan di Gedung Balai Sidang 45 pada hari Minggu, 9 Maret 2025. Bimtek ini bertujuan untuk memastikan seluruh anggota memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam pengawasan program BRNR, mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan.
Lebih dari 800 personel dari 24 kabupaten/kota hadir dalam Bimtek ini. Mereka terdiri dari perwakilan 307 kecamatan dan 700 desa. Total anggota BRNR yang terdaftar saat ini mencapai lebih dari 75.084 orang.
Ketua DPW BRNR Sulsel, Kaharuddin berharap semua struktur-struktur ke bawah bisa memahami fungsi aplikasi KTAD. Bahkan para anggota bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari aplikasi KTAD.
“Apilkasi ini merupakan karya anak bangsa yang didalamnya sangat lengkap dan dikhususkan untuk anggota BRNR yang telah terdaftar yang dimana program-program pemerintah kita akan bisa pantau dari aplikasi ini,” ujarnya.
Bukan hanya itu, dengan apilkasi KTAD para anggota bisa mengawasi program-program pemerintah. Salah satunya, program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Ketua Umum BRNR Sulsel, Abd Haris menambahkan, pentingnya peran BRNR sebagai mitra pemerintah dalam memastikan keberlanjutan program.
Sementara Bendahara Umum BRNR DPP Pusat, Muhammad Yuslan mengatakan, organisasi akan hidup jika ditunjang dengan bisnis keuangan. “Dengan adanya apilkasi KTAD para anggota bisa memanfaatkan peluang bisnis ini baik anggota yang ada di dalam negeri maupun luar negeri,” jelasnya. Kata dia, anggota BRNR tersebar di tiga negera, Amerika, Belanda, dan Malaysia dengan menargetkan 20 juta anggota BRNR. (irm/ham)