Ibu dari salah satu tawanan Israel, Maayan Sherman, meluncurkan kampanye publik yang menuntut transparansi.
Setelah tekanan yang meningkat, militer akhirnya mengakui pada bulan September bahwa para pria tersebut telah tewas dalam serangan udara Israel tetapi menolak untuk mengungkapkan penyebab pasti kematian tersebut.
Hamas telah berulang kali memperingatkan bahwa pemboman Israel yang tiada henti telah menewaskan ratusan ribu warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta tahanan Israel.
Namun, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bersikeras untuk mempertahankan apa yang disebutnya sebagai tekanan militer meskipun konsekuensinya sangat buruk. (amr)