“Alhamdulilah, tentunya kita sangat bersyukur. Karena balai benih peninggalan Prof Nurdin ini memiliki banyak asas manfaat. Baik bagi petani maupun pendapat daerah,” ungkapnua.
Masyhuri mengungkapkan, Greenhouse Balai Benih Loka sudah terbengkalai. Padahal era Nurdin Abdullah, bibit kentang dan talas Jepang diproduksi, dan dikirim berbagai daerah di Indonesia.
“Setelah Pak Prof, tidak diperhatikan lagi. Dahulunya petani kita tidak susah cari bibit, sekarang mereka cari di luar dengan harga tinggi dan jaminan mutunya sudah tidak ada,” ungkapnya.
“Bahkan dahulunya setiap tahunnya kita setor PAD dari Rp700 juta hingga Rp1 miliar. Sekarang sudah tidak. Tapi kami optimis era Pak Prof akan kembali. Karena pak bupati (Uji Nudin) sudah minta proposal untuk perbaikan secepatnya,” pungkasnya. (sae)