Karena itu, tahun ini mereka mengadakan program khusus: pembagian 100 paket iftar setiap hari selama 10 hari pertama Ramadan bagi para driver online dan pekerja lapangan lainnya.
“Ini bukan sekadar berbagi makanan, tetapi berbagi kebahagiaan. Kami ingin mereka tahu bahwa ada yang peduli dan menghargai kerja keras mereka,” lanjutnya.
Di balik layar, persiapan program ini telah dilakukan berbulan-bulan sebelumnya. Relawan dari berbagai daerah bahu-membahu menggalang donasi, menyiapkan logistik, hingga mengatur distribusi agar semuanya berjalan lancar.
Tak hanya berbagi makanan, berbagai program lain seperti Daurah Ramadan, Santunan Yatim dan Dhuafa, serta Tebar Qur’an Nusantara juga diadakan untuk memperkuat nilai kebersamaan dan kepedulian sosial.
Dengan dukungan relawan dan masyarakat, gerakan ini menjadi wujud nyata cinta dan kasih sayang di bulan penuh berkah, menghadirkan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan.
Seorang ibu muda bernama Siti membuka mushafnya. Ia baru saja selesai mengikuti sesi Daurah Hifdzul Qur’an yang diselenggarakan Muslimah Wahdah Islamiyah. “Saya selalu ingin menghafal Al-Qur’an, tapi kesibukan sehari-hari sering menjadi kendala. Alhamdulillah, program ini membuat saya lebih bersemangat,” katanya.
Selain program pendidikan, ada pula Tebar Qur’an Nusantara yang bertujuan mendistribusikan mushaf Al-Qur’an ke daerah-daerah terpencil. “Banyak saudara kita yang ingin belajar Al-Qur’an tetapi tidak memiliki mushaf yang layak,” ujar Ketua Muslimah Wahdah Islamiyah Pusat, Ustazah Harisa Tipa Abidin,
