English English Indonesian Indonesian
oleh

Memahami Depresiasi Rupiah

Hal ini tercermin pada nilai indeks dollar AS (US dollar Index) sebesar 108,49 pada 1/01/2025 menjadi 107,61 pada 1/02/2025. Indeks dollar AS sebesar 108,49 mencerminkan bahwa mata uang dollar AS secara rata-rata menguat sebesar 8,49 persen terhadap keenam mata uang utama di atas.

Dimana, terkahir kali mata uang dollar AS mengalami pelemahan terhadap enam mata uang utama dunia terjadi pada 1/12/2020, yaitu melemah sebesar 9,94 persen. Pelemahan mata uang dollar AS terhadap enam mata uang utama dunia terendah terjadi lebih dari 10 tahun lalu, yaitu sebesar 12,2 persen pada 1/09/2012.

Sejalan dengan kecenderungan di atas dan pandangan ekonom kelahiran Jerman Rudi Dornbusch (1976), professor di Massachusetts Institute Technology (MIT) yang pertama kali memperkenalkan overshooting model atau exchange rate overshoot hypothesis.

Overshooting hypothesis menekankan bahwa ketika terjadi tekanan terhadap nilai tukar maka dalam jangka pendek, nilai tukar akan mengalami depresiasi (melemah). Kurs mengalami overshooting ditandai oleh nilai tukar dalam jangka pendek jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilainya dalam jangka panjang.

Sebagai contoh, pada saat terjadi tekanan terhadap suatu mata uang, seperti peningkatan dalam jumlah uang beredar (JUB), dengan asumsi harga barang bersifat kaku (tidak elastis), maka permintaan uang riil akan mengalami kenaikan. Dimana suku bunga di dalam negeri menurun.

Kondisi ini memicu aliran modal keluar (capital outflow) yang menyebabkan depresiasi (pelemahan) nilai tukar dalam jangka pendek. Sementara, dalam jangka panjang nilai tukar akan mengalami penyesuaian, yaitu kembali ke nilai tukar mula-mula sebelum terjadinya tekanan.

News Feed