Sebagai bentuk apresiasi, warna hijau dipilih sebagai tema milad tahun ini—melambangkan kesejukan dan kebaikan, serta perpaduan dari warna partai yang menaungi kedua pemimpin daerah tersebut.
Sejak berdiri, Turatea Kurir berkembang dari layanan sederhana hingga menjadi bagian penting dalam roda ekonomi Jeneponto. Dari hanya mengantar pesanan keluarga, kini Turatea Kurir telah membantu banyak UMKM dan masyarakat dalam distribusi barang serta jasa.
“Saya selalu percaya bahwa pekerjaan apapun, selama halal, layak diperjuangkan. Banyak yang menganggap profesi kurir biasa saja, tetapi bagi kami, profesi ini menghadirkan senyuman—senyum keluarga driver, senyum pelaku UMKM, dan senyum mereka yang terbantu dalam keseharian,” ungkapnya.
Mantan Sekretaris Jenderal BEM FBS UNM ini juga berpesan kepada para kurir untuk menjadikan profesi ini sebagai batu loncatan.
“Bekerjalah keras, tabunglah hasil jerih payah kalian, dan suatu hari nanti, biarkan uang yang bekerja untuk kalian. Jangan biarkan fisik kalian terus-menerus bekerja tanpa arah,” pesannya penuh makna.
Di bulan Ramadan yang penuh berkah ini, Alumus Prodi PBSI FBS UNM ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada rekan-rekan kurir dan penjual yang mungkin merasa didesak dalam bekerja. Baginya, kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan bukan semata-mata tuntutan, melainkan bagian dari menjaga kepercayaan pelanggan, yang menjadi kunci keberlanjutan usaha.
“Jika angka kesempurnaan itu 100 dan tak ada yang bisa mencapainya, maka setidaknya kita harus berada di angka 99,” ujarnya.