English English Indonesian Indonesian
oleh

Netanyahu Coba Sabotase Perjanjian, Hamas Umumkan Keadaan Siaga

FAJAR, GAZA–Tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas yang dimulai pada bulan Januari berakhir selama akhir pekan tanpa kesepakatan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Hamas mengatakan tahap kedua yang disepakati sekarang harus dimulai, yang mengarah pada penarikan Israel secara permanen dan berakhirnya perang.

Namun, Israel malah menawarkan perpanjangan sementara hingga April, dengan Hamas akan membebaskan lebih banyak sandera sebagai imbalan atas tahanan Palestina, tanpa pembicaraan langsung tentang masa depan Gaza.

Pejabat Hamas Osama Hamdan mengatakan permintaan Israel untuk memperpanjang tahap pertama gencatan senjata telah mendorong keadaan kembali ke “titik nol”.

“Para mediator dan penjamin memikul tanggung jawab penuh untuk mencegah (Perdana Menteri Israel) Netanyahu menyabotase semua upaya yang dilakukan untuk mencapai kesepakatan dan untuk melindungi kesepakatan dari keruntuhan,” kata Hamdan dalam konferensi pers dikutip dari RTE.

Sejak kemarin, Israel memberlakukan blokade total pada semua pasokan, termasuk makanan dan bahan bakar, yang dimaksudkan untuk menopang 2,3 juta warga Gaza yang tinggal di antara reruntuhan setelah konflik selama 15 bulan.

Ratusan truk yang membawa pasokan diparkir di Mesir dan ditolak izinnya untuk masuk. Penduduk Gaza mengatakan toko-toko telah dengan cepat dikosongkan dari semua pasokan dan harga sekarung tepung telah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam semalam.

“Dari mana makanan kami akan berasal?” tanya Salah al-Hajj Hassan, seorang warga di Jabalia, di tepi utara Gaza, tempat keluarga-keluarga kembali ke rumah-rumah yang hancur untuk tinggal di reruntuhan.

News Feed