FAJAR, MAKASSAR-Program unggulan Kala Teater, Proyek Kota dalam Teater (KdT) merupakan proyek pembacaan isu-isu kota melalui riset terhadap warga kota. Proyek ini telah dikerjakan oleh Kala Teater sejak tahun 2015 dan kini memasuki tahun ke-10. Selama satu dekade, proyek Kota dalam Teater telah mengangkat berbagai isu kota yang diperoleh dari hasil riset, dan disajikan dalam bentuk pertunjukan teater dan performans.
Riset telah dilakukan terhadap warga kota Makassar dengan topik, yakni Kemacetan Lalu Lintas dan Kriminalitas di Jalan Raya, Sampah, Banjir, Peningkatan Jumlah Orang Bunuh Diri, Peningkatan Jumlah Orang Gila, Reklamasi Pantai Losari, Pengalaman Traumatik Perempuan, Fenomena Ketubuhan Warga Makassar di Masa Pandemi, Terminal dan Halte di Kota Makassar, Kontestasi Perempuan Pekerja Bangunan, Ruang Terbuka Hijau, Tradisi Uang Panai’, Keresahan, Ketakutan, Kebahagiaan, dan Kebanggaan sebagai warga kota Makassar, Identitas Kota Makassar sebagai Kota Dunia, Kriminalitas Kota Makassar, dan Imajinasi Warga Kota Makassar Berbicara dengan Pemerintah Kota Makassar, dan Ketahanan Pangan dari Perspektif Suku Bugis dan Suku Makassar.
Sejak digagas KdT telah melibatkan 1.578 warga kota Makassar sebagai responden (jumlahnya akan terus bertambah) dan 60 seniman. Kdt telah menghasilkan 15 isu kota, 12 karya teater, 4 karya performans yang dipentaskan di Makassar, Jakarta, Mataram, dan Bali serta menghasilkan 15 artikel. KdT merupakan kolaborasi antara warga kota dan kesenian yang diharapkan memperluas pemahaman warga atas isu yang terjadi di Kota Makassar.
Tahun 2022, Kala Teater menggunakan pendekatan seni performans di tiga ruang publik di Makassar, yaitu Terminal Mallengkeri, Ruas Jalan A.P Pettarani-Urip Sumoharjo, dan Taman Macan. Manajer Program Kala Teater, Nurul Inayah, menyambaikan bahwa KdT 2025 kembali menggunakan pendekatan seni performans dimulai dengan Laboratorium (Lab) yang berisi ceramah, studi karya performans, diskusi, riset tematik dan artistik, workshop, dan presentasi karya-sedang-tumbuh.
Manajer Produksi Kota dalam Teater, Widya Handayani, menyatakan bahwa rangkaian kegiatan KdT dimulai pada Februari 2025 dengan riset, dan dilanjutkan dengan Laboratorium yang difasilitatori oleh Shinta Febriany selama Maret 2025. Rangkaian kegiatan ini akan ditutup dengan Performans pada April 2025. Laboratorium dan Performans akan dilaksanakan di ruang publik Kota Makassar. Melalui Lab para seniman yang terlibat akan mengolah hasil riset, diskusi, dan melihat isu kota yang mereka pilih lebih dekat sebelum melaksanakan performans.
Proyek Kota dalam Teater ini didukung oleh Kementerian Kebudayaan, Dana Indonesiana, LPDP, Meditatif Films, Aruwa Studio, Sanggar Seni Sipakainge, Toko Bekal Hidup, dan Toko Tepi Jalan.

(*)