FAJAR, TURIN–Juventus mencoba mempertahankan posisi empat besar mereka saat menjamu Hellas Verona di giornata ke-27 Serie A, dini hari nanti. Sekaligus, membayar eror setelah malu di Coppa Italia.
Kekalahan adu penalti di kandang sendiri yang membuat Juventus tersingkir di babak delapan besar Coppa Italia memang sangat memalukan. Tidak heran jika pelatih Thiago Motta murka.
Motta mengeritik sikap yang ditunjukkan anak asuhnya menghadapi Empoli yang bahkan memarkir pilarnya. Menurutnya, timnya sama sekali tidak menunjukkan jati diri sebagai pemain klub elite.
“Saya mengharapkan reaksi langsung dari para pemain ini, karena saya merasa malu dengan apa yang saya lihat dari tim saya,” kata kata Thiago Motta kepada Mediaset.
Beberapa minggu ini menjadi bencana bagi Juventus. Selain gagal mempertahankan trofi Coppa Italia, mereka juga tersingkir dari Liga Champions setelah kalah 1-3 dalam duel 120 menit di markas PSV Eindhoven.
Dan, laga di Aliianz Stadium dini hari nanti menjadi momentum bagus bagi Si Nyonya Tua untuk bangkit. Pasalnya, tim tiga besar semuanya tersandung di giornata ke-27 ini.
Jika bisa mengalahkan Verona, Juventus akan memangkas jarak menjadi enam angka di belakang pemuncak klasemen, Inter Milan. Dengan masih ada 11 laga tersisa, mereka jelas sudah berada kembali di jalur juara.
Makanya, Motta benar-benar menekankan pentingnya jiwa Spartan dan sikap bagus di lapangan. “Sikap kami tidak boleh salah,” tegas legenda Inter Milan itu.
Saat kalah dari Empoli, Motta menduetkan Dusan Vlahovic dan Randal Kolo Muani yang menunjukkan jika sang pelatih masih belum memiliki identitas yang tepat. Namun, ia menegaskan bahwa masalahnya bukan pada formasi.
