Namun, hari ini berbeda. Ada perubahan besar yang telah membuat hidupnya jauh lebih mudah. Sekarang, hanya dalam waktu beberapa menit, ia bisa sampai di tempat tujuannya—rumah seorang agen BRILink yang ada di desa. Tak perlu lagi perjalanan panjang, tak perlu lagi khawatir hujan turun di tengah jalan.
Hanya satu kilometer dari rumahnya, di sebuah rumah kayu bercat biru, seorang pria muda telah membuka layanan keuangan yang mengubah cara hidup banyak orang di desa mereka.
Sesampainya di rumah yang menjadi agen BRILink tersebut Farida mendapati beberapa orang sudah duduk di kursi plastik yang berjajar rapi di teras. Beberapa ibu-ibu lain tampak sedang berbincang santai, sementara seorang bapak tua menyerahkan uang untuk ditransfer ke anaknya yang sedang kuliah di Makassar.
Ruangan kecil di teras rumah itu memang sederhana hanya ada meja kecil dengan laptop, mesin EDC, dan banner bertuliskan “BRILink – Lebih Dekat, Lebih Mudah.” Tapi bagi warga desa, tempat ini adalah pintu ke dunia keuangan yang lebih mudah diakses.
Farida duduk di salah satu kursi, menunggu gilirannya. Saat tiba, ia menyerahkan kartu identitas dan menyebut jumlah uang yang ingin ditarik. Tak lama sang agen BRILink, dengan sigap memasukkan data ke mesin kecilnya, menekan beberapa tombol, lalu tersenyum.
“Sudah, Bu. Silakan dicek uangnya,” katanya sambil menyerahkan beberapa lembar uang tunai.
Farida menerima uang itu dengan hati lega. Tak ada antrean panjang seperti di bank, tak ada perjalanan melelahkan, dan yang paling penting, tak ada kekhawatiran lagi.
