FAJAR, MAKASSAR — Pertumbuhan ekonomi seringkali tidak memperhatikan faktor keberlanjutan alam. Dalam hal ini, risiko dampak lingkungan harus ditekan.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Bappelitbangda Sulsel, Inyo memaparkan, langkah konkrit kerja sama Pemprov dengan ICRAF adalah dengan menuangkan prinsip ekonomi hijau dalam RPJPD maupun RPJMD Sulsel.
“Ke depan kita harus dipaksa ekonomi tumbuh tapi kita tidak ingin ekonomi tumbuh tapi lingkungan rusak. Makanya pertumbuhan ekonomi mengedepankan pertama, struktur sosial tetap terjaga dan ekonomi tetap semakin membaik,” ungkap Inyo, Kamis, 27 Februari.
Inyo mengutarakan, bahwa implementasinya nanti masuk di renstra perangkat daerah. Misalnya di sektor pertanian dengan pendekatan teknologi berbasis ekonomi hijau, memakai teknologi ramah lingkungan.
“Kalau dipaksa teknologinya tetapi tidak ramah lingkungan, ekonomi bisa tumbuh cepat tapi itu tidak mencapai keberlanjutan gitu. Termasuk juga investasi, kita ingin mengarah pada ekonomi hijau, makanya kita harap investasi yang inklusif,” beber Inyo.
Investasi inklusif menurut Inyo, yakni mereka yang menyerap tenaga kerja dan memberi kesejahteraan secara langsung pada masyarakat miskin. Lalu, lingkungan tetap terjaga.
“Saya kira teman-teman sudah bisa melihat beberapa daerah yang ekonominya tumbuh, pendapatan perkapitanya besar, tapi kemiskinannya tambah, malah melepaskan struktur sosial rusak, paling parah lagi lingkungan rusak, kalau lingkungan rusak bagaimana keberlanjutannya,” tukas Inyo.