Karena itu, publik menilai model pengelolaan PT Vale selama puluhan tahun seharusnya menjadi rujukan bagi PT. SCI (Perseroda) dalam mengelola tambang nikel yang kini ada di bawah kewenangannya. Dengan menerapkan strategi keberlanjutan serupa, BUMD ini dapat memastikan bahwa pertambangan tidak hanya menguntungkan daerah dalam jangka pendek, tetapi juga tetap menjaga keseimbangan lingkungan dan ekonomi dalam jangka panjang.
Bijak dalam Mengelola Sumber Daya Non-Renewable
Perlu diingat bahwa nikel merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan (non-renewable). Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang bijak dalam mengelolanya agar manfaatnya tidak hanya dirasakan saat ini, tetapi juga bagi generasi mendatang. Jangan sampai daerah jatuh dalam pola eksploitasi agresif yang hanya mengejar volume produksi dan keuntungan jangka pendek.
Belajar dari provinsi tetangga yang terlalu fokus pada produksi dan ekspor besar-besaran, hasil akhirnya justru bisa merugikan daerah sendiri. Cadangan nikel yang dieksploitasi tanpa perencanaan akan cepat habis, sementara dampak lingkungan yang ditinggalkan bisa berlangsung dalam jangka panjang.
Karena itu, PT. SCI (Perseroda) harus menerapkan strategi produksi yang terukur, mempertimbangkan keseimbangan pasar, dan memastikan bahwa setiap ton nikel yang ditambang benar-benar memberi manfaat optimal bagi daerah. Pengawasan publik menjadi kunci agar pengelolaan tambang oleh BUMD ini tidak hanya menguntungkan sekelompok pihak, tetapi benar-benar berdampak positif bagi masyarakat luas.